Jangan Hapus Tulisanku

Hampir tak bermakna. Itulah kata yang bisa aku ucapkan, saat melihat digibook ini. tulisan sampah yang aku pungut dan kujadikan sekumpulan tulisan dari beberapa tulisan siana-siana’ digrup Facebook, CORETAN KOSKAR.

Berawal dari iseng iseng, untuk buat Sayembara tulisan. Ide ini pertama muncul dari siana Edyatma. Beberapa orang, ada dalam grup itu namun hanya 11 orang yang tertarik untuk ikut syembara tulisan itu.

Sayembara, merupaka strategi untuk memaksakan orang untuk terjangkiti virus Literasi. Ibaratnya ini merupakan penyesatan kepada gerakan literasi yang sering dikumandangkan seorang guru saya. Lemahnya semanagat menulis, yang harus menjadi perhatian bagi generasi muda sekarang, contohnya aku. Harus disadari, terhadap kesalahan masa lalu, terlalu banyak memory yang harus aku tulis, tetapi semua kubiarkan berlalu tampa harus kulukis dalam tulisan.

Jangan Hapus Tulisanku, itulah judul digibook ini. dulunya aku hanya menulis kalimat-kalimat alai, tak bermakana di facebook. Comentar alai, keluhan alai, curhatan alai. Itulah yang harus aku ubah . facebook harus jadi wadah untuk menulis memory. Biar dunia tau kalu aku perna ada dalam dunia. Seluruh jejakku harus aku tulis. Dan tolong “ Jangan hapus Tulisanku” . catatan harianku, puisiku, ideku dan curhatanku.

Semoga hal yang kulakukan ini merupakan bagian dari gerakan Literasi. Yang bisa menyesatkan masyarakat muda untuk tersesat dalam dunia literasi yang sama.
Terimakasih buat para pencoret sejati di Grup Coretan KOSKAR, Edyatma, Sabri Bantaeng,Hamsir Jaelani, Asbar Jaya, Jusran, Zenal Masri, Idris, Suarny, Lisa Asahra dan Muhajir Abduh. Semoga tulisan kalian bermafaat bagi perbendaharaan pebgetahuan dan referensi. Meski hanya seperti ini yang bisa kami persembahkan. Semoga tulisan kita tak dihapus.

Terimakasih
Sabri Bantaeng